Tribuanapost.id – Semarang,Lembaga pendidikan tinggi milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah memasuki babak baru. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bank BPD Jateng secara resmi berubah status menjadi Universitas BPD, dengan Prof. Sri Tutie Rahayu, mantan Direktur Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin), dilantik sebagai rektor pertama.
Pelantikan rektor dan pejabat universitas berlangsung di kampus setempat, Senin (28/4/2025), dipimpin oleh Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Karyawan/Karyawati dan Pensiunan Bank Jateng (YKKP) Widjianto. Perubahan status ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 12/B/O/2025 tertanggal 30 Januari 2025.
Transformasi Menuju Universitas Bertaraf Internasional
Dalam sambutannya, Prof. Sri Tutie Rahayu menyatakan bahwa perubahan status ini menjadi momentum untuk mengembangkan kampus berstandar global. Sebelumnya, Tutie memimpin tim alih bentuk STIE menjadi universitas dan dipercaya YKKP untuk memimpin lembaga pendidikan ini di fase baru.
“Agenda terdekat kami adalah memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan membangun kolaborasi strategis. Hari ini saja, kami telah menjalin kerja sama dengan Jiangsu College dari China untuk pertukaran pelajar dan dosen,” ujarnya.
Dua Fakultas dan Enam Prodi, Rencana Tambah Tiga Prodi Baru
Saat ini, Universitas BPD memiliki dua fakultas dengan enam program studi (prodi):
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Manajemen (S1)
- Akuntansi (S1)
- Magister Manajemen (S2)
- Fakultas Sains dan Teknologi
- Teknik Informatika (S1)
- Sistem Informasi (S1)
- Data Sains (S1)
Namun, Tutie mengakui bahwa jumlah prodi saat ini masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami berencana menambah minimal tiga prodi baru sesuai kebutuhan pasar,” ungkapnya, tanpa merinci bidang studi yang akan dikembangkan.
Peringatan Ketua YKKP: “Ini Bukan Sekadar Gaya-gayaan”
Ony Suharsono, Ketua Pembina YKKP, menegaskan bahwa perubahan status ini membawa tanggung jawab besar. “Ini bukan sekadar mengikuti tren. Ada amanah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan di dunia akademik,” tegasnya.
Dia berharap Universitas BPD dapat menjadi pusat unggulan pendidikan tinggi yang berkontribusi bagi pembangunan Jawa Tengah, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan berkualitas.
Kolaborasi Internasional dan Penguatan SDM
Sebagai langkah awal, Universitas BPD telah menjalin kerja sama dengan Jiangsu College (China) untuk pertukaran pelajar dan dosen. “Kerja sama ini akan memperkaya wawasan akademik dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk belajar di tingkat global,” jelas Tutie.
Selain itu, universitas ini akan fokus pada penguatan penelitian, inovasi teknologi, dan kewirausahaan, sejalan dengan kebutuhan industri di era digital.
Respons Akademisi dan Masyarakat
Perubahan status ini disambut positif oleh kalangan akademisi. Dr. Ahmad Fauzi, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, menilai langkah ini tepat untuk memperluas kontribusi pendidikan perbankan dan teknologi.
Sementara itu, Rina Wijayanti, mahasiswi Manajemen Universitas BPD, berharap transformasi ini diikuti dengan peningkatan fasilitas dan beasiswa. “Kami berharap ada lebih banyak program yang mendukung mahasiswa berprestasi,” ujarnya.
Masa Depan Universitas BPD
Dengan dukungan penuh dari Bank BPD Jateng dan YKKP, Universitas BPD berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing global.
“Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga pemimpin masa depan yang mampu bersaing di tingkat internasional,” pungkas Prof. Sri Tutie Rahayu.