Tribuanapost.id-Rembang,Dana desa merupakan salah satu program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk menanggulangi kemiskinan. Namun, di Desa Dadapmulyo, Kecamatan Sarang, masih terdapat warga yang hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Salah satunya adalah Wakidah (60), seorang janda yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Kondisi Memilukan Wakidah
Wakidah hidup dalam kemiskinan ekstrem. Setiap musim hujan, atap rumahnya bocor, membuatnya kesulitan beristirahat dengan nyaman. Rumahnya pernah mendapat rehabilitasi pada 2019 dari bantuan aspirasi anggota DPR PPP, Yono Lodan. Namun, sejak itu, ia tidak pernah lagi menerima bantuan perbaikan rumah dari pemerintah desa.
“Saya hanya dapat bantuan beras (BPNT) dari desa. Untuk perbaikan rumah, tidak ada lagi,” ujar Wakidah saat ditemui awak media, Senin (16/6/2025).
Ketika ditanya apakah pernah menerima bantuan RTLH (Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni) dari desa, ia menggeleng. “Dulu dapat bantuan dari partai PPP, tapi dari desa tidak,” jelasnya.

BPD Akui Keterbatasan Anggaran
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dadapmulyo membenarkan bahwa Wakidah pernah menerima bantuan RTLH dari aspirasi DPR, bukan dari dana desa. Ia menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
“Memang banyak warga miskin di sini, sementara dana desa terbatas. Prioritas bantuan harus diatur sesuai data yang ada,” ujarnya.
Namun, Wakidah bukan satu-satunya warga yang masih hidup dalam kesulitan. Beberapa keluarga lain juga mengeluh belum tersentuh program bantuan perumahan dari dana desa.
Harapan Warga
Wakidah berharap ada perhatian lebih dari pemerintah desa maupun kabupaten. “Saya hanya ingin rumah yang layak, tidak kebocoran saat hujan,” ujarnya dengan nada pasrah.
Warga lainnya juga mendesak agar dana desa benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan, bukan hanya sekadar program administratif.

Tindak Lanjut Pemerintah Desa
Kepala Desa Dadapmulyo, melalui Sekretaris Desa, mengatakan sedang melakukan pendataan ulang warga miskin untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kami akan prioritaskan warga paling membutuhkan, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni,” janjinya.
Pewarta: Diri