Rabu 19 April 2023, Tokoh Agama, beserta Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat Dukuh LAMBANG melakukan ziarah makam bersama sama di bulan suci Ramadhan 1444H, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun pada malam 29 rhomadhon dan masyarakat biasa menyebut malem songo untuk mendoakan sanak saudara yang sudah meninggal dan mendoakan para leluhur Dukuh Lambang.
Bapak Kiyai Dukuh LAMBANG, kyai IMAM SELAMET mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya yang ada di desa Dadapmulyo, beliau membuka langsung acar tersebut didampingi para dan Tokoh Masyarakat desa Dadapmulyo. Dan menjelas kan do’a do’a zaroh kubur agar tidak salah persepsi pada masyrakat awam 1.Mendoakan almarhum
Niat berziarah adalah mendoakan orang yang sudah meninggal, bukan meminta sesuatu kepada kuburan. Doa yang dibacakan saat berziarah niat dan pahalanya harus ditujukan untuk orang yang sudah meninggal.
Doa ini akan menjadi amalan si mayit sehingga kuburannya bisa dilapangkan. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar:
قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اه روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها
Artinya: “Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, ‘Para Ulama sepakat bahwa doa pada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka’ diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, ‘Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong, mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya” (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281).
- Mengikhlaskan hati
Menjaga hati dan selalu ikhlas saat melakukan ziarah juga harus dilakukan. Ingatlah bahwa berziarah adalah untuk mendoakan orang yang meninggal, bukan untuk berkeliling di sekitar kuburan.
- Selalu mengucapkan salam
Saat memasuki area kuburan, ucapkan salam sebagai berikut ‘Assalamu alaika dara qaumi mu’minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun’
Artinya: Semoga keselamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian.’
- Mawas diri
berziarah juga menjadi ajang dan tempat untuk mawas diri. Hendaknya orang yang berziarah merenungkan tentang kehidupan, kematian, dan waktu yang dijalani selama hidup.
Jadi ketika berziarah, manusia juga harus berkontemplasi. Bahwa tak ada yang kekal dan abadi di dunia ini.
Itulah yang di sampai kyai IMAM SELAMET salah satu tokoh agama Desa DADAPMULYO.