Tribuanapost.id-Rembang, Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove di Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, akan mendapat suntikan anggaran sebesar Rp 2 miliar dari Pemerintah Kabupaten Rembang pada tahun 2025. Anggaran ini akan difokuskan pada penataan infrastruktur akses jalan menuju lokasi wisata yang terkenal dengan pemandangan pantai dan rimbunnya tanaman mangrove.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyatakan bahwa area hutan mangrove di desa tersebut semakin luas dan telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga layak dikembangkan menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, kawasan ini juga berpotensi menjadi sarana edukasi dan penelitian.
“Memang top ya, dari ketebalan 100 meter ada ini, kita perlebar untuk penanggulangan abrasi semakin kuat. Jujur saja, kalau kita kenalkan ke tingkat dunia, sangat pantas,” ungkap Hafidz.
Bupati Hafidz menekankan pentingnya peran Pemkab Rembang dalam mendukung pengembangan Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove. Langkah ini bertujuan untuk menarik wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. “Karena potensinya ini sangat memungkinkan. Kalau dibandingkan dengan daerah lain, kita tidak kalah,” tambahnya.
Menurut Hafidz, Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove masih memerlukan beberapa perbaikan agar bisa bersaing dengan destinasi wisata serupa di daerah lain. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten akan mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar untuk menata akses jalan masuk menuju hutan mangrove tersebut. “Dua miliar untuk tahun 2025, jadi untuk menata infrastruktur akses jalan dan menata jembatan kayu yang ada di tengah hutan mangrove,” jelasnya.
Bupati Hafidz berharap tempat wisata yang multifungsi ini bisa menjadi contoh bagi daerah pesisir lainnya di Indonesia. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove di Rembang bisa dikenal hingga ke tingkat internasional. “Jujur saja, kalau kita perkenalkan ke dunia ini sangat pantas, dan insyaallah akan kita blow up dan branding,” tandasnya.
Dengan alokasi anggaran ini, Pemkab Rembang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan daya tarik Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove, tidak hanya sebagai tujuan wisata lokal tetapi juga sebagai destinasi yang dapat menarik wisatawan internasional. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat potensi wisata daerah dan meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Rembang telah merencanakan beberapa langkah strategis untuk memaksimalkan potensi wisata hutan mangrove ini. Selain penataan akses jalan, Pemkab juga akan memperbaiki jembatan kayu yang menjadi ikon utama wisata ini. Langkah ini bertujuan agar pengunjung dapat lebih nyaman dan aman saat menikmati keindahan hutan mangrove.
Kawasan hutan mangrove di Desa Pasarbanggi memiliki daya tarik tersendiri dengan keanekaragaman hayatinya. Keindahan alam yang masih asri dan udaranya yang segar menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Selain itu, kawasan ini juga berfungsi sebagai penyangga ekosistem pantai yang penting dalam mengurangi abrasi.
Melalui investasi ini, diharapkan Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove dapat menjadi magnet wisata baru di Kabupaten Rembang. Selain memberikan pengalaman berwisata yang unik, kawasan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan kegiatan ekonomi lokal yang terkait. Dengan demikian, pengembangan wisata ini diharapkan dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.