Tribuanapost.id-Rembang,Saat sejumlah awak media tengah berkeliling desa sambil menikmati secangkir kopi di salah satu warung, pemandangan sebuah gedung sekolah yang ambruk tampak mencolok di Desa Gunungmulyo. Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunungmulyo terlihat porak-poranda, mengundang perhatian banyak pihak. Ketika awak media menelusuri lebih lanjut, mereka menemui seorang warga desa yang berinisial Br, yang mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut sudah lama ambruk.
“Gedung ini sudah lama ambruk, kira-kira sejak bulan Juni 2024, waktu itu ada angin kencang yang membuat bangunan tidak tahan lagi,” kata Br saat ditanya mengenai kapan sekolah tersebut runtuh. Meskipun ambruk, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Alhamdulillah, waktu itu anak-anak sudah pulang sekolah, jadi tidak ada korban,” tambahnya dengan lega. Beberapa warga lain yang berada di sekitar lokasi juga mengiyakan pernyataan Br, membenarkan bahwa bangunan sekolah tersebut telah ambruk beberapa bulan yang lalu.
Kepala Sekolah Baru Tidak Tahu Kronologi
Andik, selaku Kepala Sekolah baru di SDN Gunungmulyo, mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara rinci kronologi runtuhnya gedung sekolah tersebut. “Saya baru menjabat sebagai kepala sekolah, jadi saya tidak tahu secara pasti bagaimana kejadian ambruknya. Tapi memang benar, kondisi bangunan sudah lama memprihatinkan,” katanya.
Menurut warga desa, SDN Gunungmulyo sempat mendapatkan renovasi pada tahun 2012. Namun, karena usia bangunan yang sudah lebih dari 12 tahun dan kondisi tanah yang tidak stabil, sekolah itu akhirnya tidak mampu bertahan ketika dihantam angin kencang. Salah seorang warga lainnya juga menambahkan, “Bangunan ini sebenarnya kuat, tapi masalahnya di tanah. Tanah di sini gerak terus, apalagi setiap musim kemarau, tanah ini biasanya retak-retak atau bahasa lainnya ‘nelo-nelo’.”
Kondisi Tanah Menjadi Faktor Utama
Warga Desa Gunungmulyo mengungkapkan bahwa kondisi tanah di daerah mereka merupakan faktor utama yang menyebabkan ambruknya gedung sekolah. Setiap musim kemarau, tanah di sekitar area sekolah sering mengalami pergerakan yang menyebabkan retakan besar di permukaan tanah. Kondisi inilah yang membuat bangunan menjadi semakin rapuh dari tahun ke tahun.
“Setiap kemarau, tanah di sini sering sekali retak-retak. Sudah dari dulu seperti ini, dan kalau dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan yang serius, ya bangunan apa pun di atasnya pasti tidak akan bertahan lama,” jelas seorang warga.
Desakan Warga untuk Tindakan Cepat Pemerintah
Dengan kondisi gedung sekolah yang kini ambruk dan tidak bisa digunakan, warga Desa Gunungmulyo berharap Dinas Pendidikan segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki gedung sekolah tersebut. Mereka khawatir jika tidak ada tindakan segera, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu akan terus terganggu.
“Monggo, kami berharap agar Dinas Pendidikan segera memperhatikan kondisi ini. Gedung sekolah ini sudah porak-poranda dan tidak bisa digunakan lagi. Kami berharap segera ada renovasi atau pembangunan ulang agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman seperti biasa,” desak salah satu warga yang ikut mengomentari kondisi sekolah.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar di SDN Gunungmulyo terpaksa dipindahkan ke tempat lain yang sementara digunakan sebagai ruang kelas darurat. Namun, kondisi ini tidak ideal, karena ruangan yang digunakan tidak cukup menampung semua siswa, dan fasilitas yang ada juga terbatas.
Harapan Warga dan Guru
Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, warga berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, bisa segera memberikan solusi. Mereka meminta agar SDN Gunungmulyo segera direnovasi atau dibangun ulang dengan mempertimbangkan kondisi tanah yang terus bergerak. Perlu ada langkah mitigasi agar bangunan yang akan dibangun ke depannya lebih tahan terhadap kondisi tanah yang tidak stabil.
“Kami sangat berharap agar anak-anak bisa kembali belajar di tempat yang layak. Semoga pemerintah cepat tanggap, dan pembangunan sekolah ini bisa segera dilakukan,” tutup Andik, Kepala Sekolah SDN Gunungmulyo, yang juga berharap adanya solusi cepat dari pihak terkait. (Diri AHL)