Tribuanapost.id (31/12/23)-Pendidikan termasuk program yang diutamakan oleh pemerintah,baik pemerintah tingkat pusat maupun pemerintah tingkat daerah,karena maju mundurnya sebuah bangsa tergantung tingkat pendidikan warganya ,untuk itu pemerintah memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan.
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945; mencerdaskan kehidupan bangsa perlu dibangun fasilitas pendidikan yang memadai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi.Kabupaten Rembang misalnya, tiap tahunya selalu menganggarkan untuk pembangunan ataupun renovasi bangunan-bangunan sekolah dasar diwilayahnya. Pada tahun 2023 misalnya,Pemerintah Kabupaten Rembang menganggarkan Rp.134.826.000,00 untuk merenovasi satu ruang kelas SD Negeri 02 Lodan Kulon Kecamatan Sarang, Renovasi ini dikerjakan oleh CV Raja jaya Rembang.
Namun anggaran sebesar itu tidak dimanfaatkan secara optimal oleh pihak/pelaksana kegiatan Warsilo selaku Kepala Sekolah SDN 02 Lodan Kulon merasa bingung dengan penggunaan dana tersebut,pasalnya dana sebesar itu cuma menghasilkan satu ruang kelas tanpa acian atau kulutan dan lantai tanpa keramik.”Gedung ini tak layak huni,”kata Warsilo “Dindingnya tanpa kulitan, belum ada acara serah terima sudah banyak yang retak” lanjutnya.”Apa penyebabnya ?”,tanya awak media trubuanaost.id.”Adukan material,pasirnya kelihatannya banyak wadeknya (pasir jelek)dan memakai semen aksakan”, jelasnya Sutrisna warga setempat dan selaku pekerja membenarkan hal itu;kalau semennya tidak asli tidak sesuai spekifikasi.Sehingga bangunan cepat retak-retak.Disamping itu dalam pemasangan kayu blandar tanpa disekrup hanya dicatok hal ini bisa berpotensi kecelakaan karena rawan lepas. Pewarta Diti AHL