Tribuanapost.id,Semarang, 22 Juli 2024 – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah resmi memperluas pendataan QR Code untuk bahan bakar Pertalite di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai hari ini, Senin (22/7/2024). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi penyaluran subsidi bahan bakar.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 916 ribu pengguna Pertalite di Jateng dan 109 ribu pengguna di DIY yang telah mendaftar untuk mendapatkan QR Code.
“Total pengguna Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah yang sudah mendaftar QR Code sebanyak 916 ribu untuk Jateng dan 109 ribu untuk DIY,” kata Brasto.
Pendataan ini adalah bagian dari upaya PT Pertamina Patra Niaga untuk mewujudkan subsidi yang tepat sasaran. Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa perluasan pendataan QR Code Pertalite sudah dimulai di 41 kota/kabupaten sejak Juli 2023, dan kini cakupannya diperluas secara bertahap ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Perluasan pendataan tahap 1 dimulai pertengahan Juli meliputi wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali yaitu Maluku, NTT, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” ungkap Heppy.
Heppy juga menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencatat transaksi BBM penugasan dengan lebih baik dan transparan, mengingat adanya anggaran kompensasi yang diberikan Pemerintah untuk produk Pertalite. Pendataan ini bertujuan agar pemerintah dapat mengetahui siapa saja yang menggunakan BBM bersubsidi, serta meminimalisir indikasi kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.
“Perluasan wilayah ini dilakukan secara bertahap mulai di 190 kota/kabupaten wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan sebagian Non Jamali, kemudian untuk provinsi lainnya atau sebanyak 283 kota/kabupaten lainnya akan menyusul di tahap berikutnya. Bagi kendaraan roda empat yang belum memiliki QR Code juga tetap akan dilayani, dan akan diarahkan untuk mendaftar di website Subsidi Tepat,” terang Heppy.
Sampai awal Juli 2024, lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite telah mendaftar QR Code. PT Pertamina Patra Niaga berharap, dengan pendataan yang semakin meluas ini, penyaluran BBM bersubsidi dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akurasi data pengguna BBM bersubsidi, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan subsidi BBM di lapangan. Dengan adanya QR Code, setiap transaksi BBM akan tercatat dengan baik, sehingga memudahkan pengawasan dan evaluasi penyaluran subsidi.
Pendataan QR Code ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pemerintah dan masyarakat. Dengan data yang lebih akurat, pemerintah dapat merancang kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran dan efisien, serta memastikan bahwa subsidi tersebut benar-benar dinikmati oleh mereka yang berhak.
PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen untuk mendukung program subsidi tepat pemerintah dengan berbagai langkah inovatif dan solusi teknologi. Melalui perluasan pendataan QR Code ini, diharapkan distribusi BBM bersubsidi di wilayah Jateng dan DIY dapat berjalan lebih baik, serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dengan adanya program ini, pengguna Pertalite di wilayah Jateng dan DIY diimbau untuk segera mendaftar QR Code melalui website Subsidi Tepat, agar dapat terus menikmati BBM bersubsidi dengan mudah dan aman. PT Pertamina Patra Niaga juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pendataan ini untuk kebaikan bersama.