Tribuanapost.id-Rembang, 27 Juli 2024 – Pada perayaan Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-283, masyarakat Rembang mendapatkan kabar menggembirakan terkait kemajuan sosial ekonomi daerah mereka. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, tingkat kemiskinan di kabupaten ini mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Angka kemiskinan tahun ini tercatat sebesar 14,02%, turun 0,15% dari angka 14,17% pada tahun sebelumnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam pernyataannya pada acara perayaan hari jadi tersebut, mengungkapkan kebanggaannya atas penurunan tersebut. “Kemiskinan di Rembang turunnya cukup banyak, 0,15%. Itu sudah tergolong signifikan karena ada daerah lain yang hanya mengalami penurunan 0,02% atau 0,03%. Meskipun demikian, angka kemiskinan di Kabupaten Rembang masih berada di angka 14,02%,” ujar Bupati Hafidz dengan penuh optimisme.
Penurunan ini dianggap sebagai pencapaian yang menggembirakan mengingat tantangan yang dihadapi dalam mengurangi kemiskinan. Namun, Bupati Hafidz menekankan bahwa pencapaian ini belum memenuhi target jangka panjang yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam RPJMD, target angka kemiskinan untuk tahun ini adalah 13%.
“Kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka kemiskinan sekitar 1% lagi. Berdasarkan RPJMD kita, angka kemiskinan yang diharapkan adalah 13%. Oleh karena itu, kami perlu bekerja keras untuk mencapai target tersebut,” jelas Bupati Hafidz.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati Hafidz meminta bantuan dari seluruh camat di Kabupaten Rembang. “Saya minta tolong kepada Pak Camat, data ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penurunan kemiskinan. Setiap camat harus bekerja secara optimal untuk membantu mengurangi angka kemiskinan di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Bupati Hafidz juga menunjukkan rasa optimisme bahwa target penurunan angka kemiskinan sebesar 1% dapat dicapai hingga awal 2025. Ia berkomitmen untuk memanfaatkan sisa masa jabatannya dengan sebaik-baiknya untuk mencapai target tersebut. “Satu tahun ini adalah waktu yang akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengurangi kemiskinan sampai ke titik yang sesuai dengan RPJMD. Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa target ini tercapai,” tandasnya.
Pencapaian penurunan angka kemiskinan ini menjadi salah satu sorotan utama dalam perayaan hari jadi Kabupaten Rembang. Selain itu, penurunan angka kemiskinan juga menjadi indikator keberhasilan berbagai program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Rembang, yang merayakan hari jadi ke-283 dengan berbagai acara, juga menyambut baik berita positif ini sebagai harapan baru bagi masa depan daerah mereka.
Secara keseluruhan, penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,15% pada tahun 2024 merupakan langkah positif menuju perbaikan ekonomi di Kabupaten Rembang. Dengan komitmen dan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah, diharapkan angka kemiskinan dapat terus menurun, membawa dampak positif bagi masyarakat, dan mendukung tercapainya target-target pembangunan yang telah ditetapkan.
Penurunan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Rembang Menjadi Kado Istimewa di Hari Jadi ke-283
Rembang, 27 Juli 2024 – Pada perayaan Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-283, masyarakat Rembang mendapatkan kabar menggembirakan terkait kemajuan sosial ekonomi daerah mereka. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, tingkat kemiskinan di kabupaten ini mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Angka kemiskinan tahun ini tercatat sebesar 14,02%, turun 0,15% dari angka 14,17% pada tahun sebelumnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam pernyataannya pada acara perayaan hari jadi tersebut, mengungkapkan kebanggaannya atas penurunan tersebut. “Kemiskinan di Rembang turunnya cukup banyak, 0,15%. Itu sudah tergolong signifikan karena ada daerah lain yang hanya mengalami penurunan 0,02% atau 0,03%. Meskipun demikian, angka kemiskinan di Kabupaten Rembang masih berada di angka 14,02%,” ujar Bupati Hafidz dengan penuh optimisme.
Penurunan ini dianggap sebagai pencapaian yang menggembirakan mengingat tantangan yang dihadapi dalam mengurangi kemiskinan. Namun, Bupati Hafidz menekankan bahwa pencapaian ini belum memenuhi target jangka panjang yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam RPJMD, target angka kemiskinan untuk tahun ini adalah 13%.
“Kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka kemiskinan sekitar 1% lagi. Berdasarkan RPJMD kita, angka kemiskinan yang diharapkan adalah 13%. Oleh karena itu, kami perlu bekerja keras untuk mencapai target tersebut,” jelas Bupati Hafidz.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati Hafidz meminta bantuan dari seluruh camat di Kabupaten Rembang. “Saya minta tolong kepada Pak Camat, data ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penurunan kemiskinan. Setiap camat harus bekerja secara optimal untuk membantu mengurangi angka kemiskinan di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Bupati Hafidz juga menunjukkan rasa optimisme bahwa target penurunan angka kemiskinan sebesar 1% dapat dicapai hingga awal 2025. Ia berkomitmen untuk memanfaatkan sisa masa jabatannya dengan sebaik-baiknya untuk mencapai target tersebut. “Satu tahun ini adalah waktu yang akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengurangi kemiskinan sampai ke titik yang sesuai dengan RPJMD. Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa target ini tercapai,” tandasnya.
Pencapaian penurunan angka kemiskinan ini menjadi salah satu sorotan utama dalam perayaan hari jadi Kabupaten Rembang. Selain itu, penurunan angka kemiskinan juga menjadi indikator keberhasilan berbagai program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Rembang, yang merayakan hari jadi ke-283 dengan berbagai acara, juga menyambut baik berita positif ini sebagai harapan baru bagi masa depan daerah mereka.
Secara keseluruhan, penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,15% pada tahun 2024 merupakan langkah positif menuju perbaikan ekonomi di Kabupaten Rembang. Dengan komitmen dan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah, diharapkan angka kemiskinan dapat terus menurun, membawa dampak positif bagi masyarakat, dan mendukung tercapainya target-target pembangunan yang telah ditetapkan.(Red)