Tribuanapost.id-Rembang,Pemutaran perdana film pendek berjudul Tanah Tandus pada Kamis (3/10/2024) di Ruang Audio Visual, Museum RA Kartini, Rembang, menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Rembang dalam memperkuat dukungan terhadap program GASPOL 12 (Gerakan Sadar Pendidikan dan Sekolah Anak Putus Sekolah). Program ini bertujuan untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Rembang, yang masih menjadi permasalahan serius di beberapa wilayah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rembang, Drs. EC. Gantiarto St., dalam sambutannya menekankan pentingnya peran film sebagai alat persuasi yang efektif dalam menggugah emosi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu sosial, termasuk pendidikan. Ia berharap melalui media film, pesan dari program GASPOL 12 bisa tersampaikan dengan lebih baik.
“Dengan film, diharapkan implementasi GASPOL 12 semakin baik dari sisi data, pendekatan, maupun edukasi kepada masyarakat,” ujar Gantiarto. Ia menambahkan bahwa Tanah Tandus adalah contoh konkret bagaimana seni dan media bisa digunakan untuk menggerakkan perubahan sosial, terutama dalam hal pendidikan.
Tantangan Anak Tidak Sekolah di Rembang
Pada tahun 2021, jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Rembang tercatat mencapai 1.655 anak, yang tersebar di 14 kecamatan. Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Rembang meluncurkan program GASPOL 12 sebagai bentuk respons serius terhadap isu ini. Program tersebut bertujuan untuk mengembalikan anak-anak yang putus sekolah ke bangku pendidikan dengan berbagai pendekatan, termasuk sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.
Gantiarto menyatakan bahwa Tanah Tandus dapat memainkan peran kunci dalam menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya pendidikan, terutama dalam membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa pendidikan adalah hak dasar yang harus diperjuangkan untuk setiap anak. “Film ini menggambarkan kondisi yang terjadi di lapangan. Anak putus sekolah bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga melibatkan faktor-faktor lain yang lebih kompleks,” tambahnya.
Kisah Inspiratif dalam Film Tanah Tandus
Film Tanah Tandus yang berdurasi 20 menit ini mengangkat kisah inspiratif seorang siswi SMP bernama Mira, yang diperankan oleh Nadira, siswi SMPN 3 Rembang. Mira menghadapi tantangan besar dalam hidupnya, terutama dari keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi. Ibunya, yang ragu untuk mengizinkannya melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, menjadi penghalang bagi Mira. Namun, Mira tetap teguh pada tekadnya untuk melanjutkan pendidikan.
Kisah Mira menjadi simbol semangat pantang menyerah dan inspirasi bagi anak-anak yang mengalami situasi serupa di Rembang. Film ini berhasil menggambarkan dilema yang sering dihadapi oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan keterbatasan sosial.
Sutradara dan Proses Produksi Film
Sutradara Tanah Tandus, Abe Sampoerna, mengungkapkan bahwa film ini dibuat berdasarkan riset mendalam yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang. Menurut Abe, faktor ekonomi bukan satu-satunya penyebab anak putus sekolah. “Anak putus sekolah tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, namun juga faktor lain yang cukup kompleks, termasuk peran orang tua, budaya sosial, dan lingkungan,” jelasnya.
Abe juga menekankan bahwa perubahan tidak bisa terjadi seketika. Dibutuhkan kerja keras, komitmen, dan dukungan dari berbagai pihak. “Apa yang kita tanam hari ini, bukanlah hasil dari kemarin sore. Program GASPOL 12 membutuhkan dukungan dari masyarakat, keluarga, dan tentu saja doa,” tambahnya, menggambarkan bahwa keberhasilan program ini adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan semua elemen masyarakat.
Dukungan dan Harapan ke Depan
Acara pemutaran perdana Tanah Tandus dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk awak media, pegiat media sosial, dan tokoh masyarakat. Para kru dan pemeran film juga hadir untuk berbagi pengalaman mereka selama proses produksi yang berlangsung selama dua hari. Banyak di antara mereka menyatakan harapan bahwa film ini mampu menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan memperkuat dukungan terhadap program GASPOL 12.
Melalui film Tanah Tandus, Pemerintah Kabupaten Rembang berharap pesan tentang pentingnya pendidikan bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat luas. Tidak hanya menyajikan hiburan, film ini juga diharapkan menjadi alat advokasi yang kuat untuk mendorong perubahan sosial yang lebih baik, khususnya dalam menekan angka Anak Tidak Sekolah di Rembang.
Dengan pemutaran film ini, diharapkan masyarakat Rembang semakin mendukung program GASPOL 12 dan menyadari pentingnya peran mereka dalam memastikan setiap anak memiliki akses terhadap pendidikan yang layak.