13/12/2023 Tribuanapost.id REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berencana merelokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Landoh dalam waktu dekat.
Kini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah menyiapkan lahan sekitar 20 hektare di wilayah GOR Mbesi sebagai tempat pembuangan sementara.
Untuk diketahui, Pemerintah Pusat berencana memberikan fasilitas pengelolaan sampah dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di TPA Landoh.
Oleh karenanya, area pembuangan yang berada di Kecamatan Sulang itu pun diperluas.
RDF sendiri merupakan teknologi pengelolaan sampah menjadi bahan bakar.
Rencananya, proses pekerjaan akan dimulai pada 2024 mendatang.
Untuk itu, Pemkab Rembang perlu mempersiapkan infrastruktur penunjang.
Kepala DLH Rembang Ika Himawan Affandi menyampaikan, RDF akan diberikan oleh pemerintah pusat.
Sementara Pemkab bersifat mendampingi dengan menyiapkan sarana prasarana (sarpras) pendukung. Seperti kendaraan truk.
“Itu ada delapan dump truk. Nanti tahun depan rencananya ada dua lagi,” katanya.
Selain itu, akses jalan menuju TPA Landoh juga perlu dilebarkan.
Saat ini, kata Ika, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru) Rembang telah merencanakan proyek tersebut.
“Diperlebar dan ditingkatkan oleh PU,” katanya.
Pembangunan sendiri akan dimulai sekitar bulan Maret atau April tahun depan dengan target penyelesaian sekitar delapan bulan.
Sehingga, selama proses pembangunan area TPA, Pemkab harus membuat tempat penampilan sementara.
Pemkab pun kemudian memilih wilayah GOR Mbesi sebagai tempat relokasi dan menyiapkan lahan sekitar 20 hektare.
Nantinya, sampah–sampah akan ditampung di sana sekitar delapan bulan.
Setelah itu, akan dikembalikan lagi ke TPA Landoh untuk digunakan sebagai bahan baku RDF.
“Sampah tidak boleh masuk ke TPA. Kami sambung sementara di (sekitar) GOR selama delapan bulan,” katanya.
Ika mengklaim lokasi TPA Sementara sudah jauh dari pemukiman warga.
“Kami ada 20 hektare. Itu sudah jauh dari warga. Lagian itu cuma sementara. Setelah itu kami ambil lagi kami taruh ke TPA (Landoh, Red) untuk diolah,” imbuhnya.
Selain soal infrastruktur penunjang, Pemkab juga telah menyiapkan rencana pemanfaatan RDF.
Saat ini, juga sudah ada bekerja sama dengan Semen Gresik yang akan menjadi pengguna produk RDF.
Sampah–sampah itu akan diolah sedemikian rupa untuk mengganti batu bara.
Rembang Pewarta : ( DITI AHL )