Rembang.// TRIBUANAPOST.ID // Koordinator TSR PMI Rembang, M Nurul Anwar biasa dipanggil Mbah Jambul mengatakan TSR merupakan individu 2 yg secara sukarela dan sadar meluangkan waktu, menyumbangkan tenaga, pikiran, materi dan ketrampilan keahlian khusus yg dimiliki baik yang diperoleh melalui tingkat pendidikan formal maupun non formal.
Dimana hal itu dapat membantu pengembangan kegiatan Perhimpunan Palang Merah Indonesia.
TSR PMI merupakan sbg wadah bagi Anggota biasa PMI untuk memberikan pengabdiannya dalam kepalang merahan.
Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan mumpuni agar TSR mampu menjalankan tugas kemanusiaan dengan baik.
“Diklatsar dilaksanakan untuk melatih dan membekali para relawan agar mampu
meningkatkan kapasitas dan kemampuan sebagai ujung tombak /garda terdepan mengemban tugas secara maksimal sesuai peran dan fungsinya sebagai relawan yg solid dan militan peduli sesama demi kemanusiaan ,” terangnya.
Anwar menambahkan, Diklatsar TSR diikuti oleh 28 peserta yang sudah mendaftar dan bergabung menjadi Relawan markas PMI Rembang.
“Semogala setelah mengikuti diklat dan orentasi para relawan bisa lebih baik ke depannya dalam membantu masyarakat. Diklatsar ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme relawan PMI Rembang dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana karena relawan adalah ujung tombaknya,” imbuhnya.
Para peserta menerima materi diklat tentang kepalangmerahan, manajemen relawan, manajemen dan teknik pelaksanaan posko, manajemen dan teknik pelaksanaan logistik, pelayanan darurat dan pertolongan pertama, serta materi lain terkait kepalangmerahan.
Pengurus PMI Rembang Bidang Relawan, Iwan Thomasfa mengaku sangat mengapresiasi anggota TSR yang telah mengikuti diklatsar dengan baik dan sungguh-sungguh.
“Kami berharap para relawan dapat menambah ilmu di diklatsar ini, menjadi relawan yang solid dan militan sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan penanggulangan bencana di wilayah Rembang,” tegasnya.
Pewarta : Anwar