Tribuanapost.id-Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan agar nama-nama yang terlibat dalam praktik judi daring (online) diungkap secara terang-terangan. Ia menyatakan keberatan atas penggunaan inisial dalam pengungkapan sosok yang diduga menjadi aktor di balik aktivitas ilegal tersebut.
“Masa pakai inisial, sebutin saja nama-namanya,” kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7). Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap pemberitaan yang menyebut sosok berinisial “T” sebagai pengendali praktik judi daring.
Budi Arie mengaku tidak mengetahui siapa sosok yang dimaksud dengan inisial “T” tersebut. Ia pun menyarankan agar pihak-pihak yang pertama kali mengungkapkan inisial tersebut yang menjelaskannya. “Lho tanya sajalah yang buat inisial, tidak ada itu ‘T’,” ujar Budi.
Pernyataan ini menambah polemik yang sebelumnya telah mencuat di publik. Pada 23 Juli lalu, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengungkapkan dalam acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, bahwa sosok berinisial “T” menjadi pengendali praktik judi daring dan penipuan online (scamming) dari Kamboja.
Benny menyebut, ia telah menyampaikan informasi mengenai eksistensi aktor berinisial “T” tersebut dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan. Rapat tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri beberapa waktu silam.
Pernyataan Benny menimbulkan banyak spekulasi di kalangan masyarakat dan media. Nama inisial “T” pun menjadi bahan perbincangan, memicu beragam teori mengenai siapa sebenarnya sosok yang dimaksud.
Namun, ketika dimintai tanggapan terkait sosok “T” tersebut, Presiden Joko Widodo sendiri mengaku tidak mengetahui siapa yang dimaksud. Ia pun meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada Benny Rhamdani yang pertama kali mengungkapkan informasi tersebut.
“Ah nggak tahu. Tanyakan ke Pak Benny saja,” kata Jokowi singkat di sela kunjungan kerjanya di Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/7).
Kasus judi daring di Indonesia memang menjadi perhatian serius pemerintah. Judi online, yang marak terjadi, dianggap sebagai masalah yang merusak tatanan sosial dan mengancam moralitas masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah berusaha untuk memberantas praktik tersebut dengan menutup ribuan situs judi daring, namun upaya ini terus mendapatkan tantangan karena sifatnya yang bergerak dinamis dan melibatkan jaringan internasional.
Tuntutan Menkominfo agar nama-nama aktor dibalik praktik ini diungkap tanpa menggunakan inisial merupakan bagian dari upaya untuk memperjelas penanganan kasus ini di mata publik. Budi Arie menegaskan bahwa transparansi adalah kunci dalam memberantas kejahatan digital yang kian mengkhawatirkan ini.
Pemerintah pun diharapkan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, untuk mengungkap dan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam praktik ilegal ini. Hal ini tidak hanya untuk memberikan efek jera, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa hukum dapat ditegakkan tanpa pandang bulu.
Pengungkapan nama-nama pelaku secara jelas dan terang-terangan, menurut Budi Arie, akan mempermudah proses hukum dan menghindarkan masyarakat dari spekulasi dan prasangka yang tidak jelas. Di tengah maraknya kasus kejahatan digital, langkah transparan seperti ini sangat diperlukan agar masyarakat dapat melihat bahwa pemerintah serius dalam menangani kasus-kasus yang merugikan banyak pihak ini.(Red)
Sumber ANTARA