Tribuanapost.id-Pekalongan,Sebanyak 448 petani tembakau di Kabupaten Pekalongan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah kabupaten melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Penyerahan bantuan ini melibatkan 411 petani dari Kecamatan Petungkriyono dan 37 petani dari Kecamatan Paninggaran. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menangani masalah inflasi dan mendukung kesejahteraan petani tembakau di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Agus Dwi Nugroho, menjelaskan bahwa program BLT ini adalah inisiatif Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq. “Program BLT hasil cukai ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah inflasi yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya petani tembakau,” ungkap Agus saat acara penyerahan bantuan di Gedung Biru, Petungkriyono.
Setiap petani penerima bantuan mendapatkan Rp1,2 juta, yang diserahkan dalam dua tahap. Tahap pertama disalurkan pada Mei 2024 dan tahap kedua pada Agustus 2024. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para petani tembakau dan memberikan dukungan finansial untuk usaha mereka.
Agus juga menyampaikan rasa terima kasih dari para petani kepada Bupati Fadia. “Masyarakat, terutama petani tembakau, sangat berharap program ini dapat terus berkelanjutan. Mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Bupati yang telah memperhatikan para petani tembakau di Kabupaten Pekalongan,” tambah Agus.
Dalam sambutannya, Bupati Fadia Arafiq berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi para petani. “Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga digunakan untuk mengembangkan usaha tani mereka,” ujar Bupati.
Fadia juga memaparkan berbagai program bantuan lainnya yang tersedia bagi masyarakat. “Kita juga menyediakan bibit kelapa genjah, bibit alpukat, bibit kakao, dan bibit bawang putih, beserta pupuk dan pestisidanya secara gratis. Masyarakat yang berminat bisa menghubungi camat, yang akan meneruskan permintaan mereka ke dinas terkait,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Fadia mengungkapkan berbagai program lain yang dicanangkan untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Pekalongan. Di Kecamatan Petungkriyono, misalnya, terdapat program pendampingan penggunaan sarana pertanian, pembagian bibit bawang merah gratis, serta pembangunan dan rehabilitasi prasarana pertanian seperti jalan produksi untuk kelompok tani di Desa Tlogohendro.
Program lain yang turut diluncurkan termasuk pembangunan pabrik pengolahan pangan untuk kelompok tani di Desa Songgodadi, dan pembagian bibit tembakau serta alat rajang untuk kelompok petani di Desa Yosorejo. Semua inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Kabupaten Pekalongan.
Dengan berbagai bantuan dan program ini, Pemkab Pekalongan berupaya meningkatkan taraf hidup petani tembakau dan sektor pertanian secara keseluruhan, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang ada. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi komunitas pertanian di daerah tersebut.
KABUPATEN PEKALONGAN – 448 Petani Tembakau Terima Bantuan Langsung Tunai dari Pemkab
KABUPATEN PEKALONGAN – Sebanyak 448 petani tembakau di Kabupaten Pekalongan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah kabupaten melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Penyerahan bantuan ini melibatkan 411 petani dari Kecamatan Petungkriyono dan 37 petani dari Kecamatan Paninggaran. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menangani masalah inflasi dan mendukung kesejahteraan petani tembakau di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Agus Dwi Nugroho, menjelaskan bahwa program BLT ini adalah inisiatif Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq. “Program BLT hasil cukai ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah inflasi yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya petani tembakau,” ungkap Agus saat acara penyerahan bantuan di Gedung Biru, Petungkriyono.
Setiap petani penerima bantuan mendapatkan Rp1,2 juta, yang diserahkan dalam dua tahap. Tahap pertama disalurkan pada Mei 2024 dan tahap kedua pada Agustus 2024. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para petani tembakau dan memberikan dukungan finansial untuk usaha mereka.
Agus juga menyampaikan rasa terima kasih dari para petani kepada Bupati Fadia. “Masyarakat, terutama petani tembakau, sangat berharap program ini dapat terus berkelanjutan. Mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Bupati yang telah memperhatikan para petani tembakau di Kabupaten Pekalongan,” tambah Agus.
Dalam sambutannya, Bupati Fadia Arafiq berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi para petani. “Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga digunakan untuk mengembangkan usaha tani mereka,” ujar Bupati.
Fadia juga memaparkan berbagai program bantuan lainnya yang tersedia bagi masyarakat. “Kita juga menyediakan bibit kelapa genjah, bibit alpukat, bibit kakao, dan bibit bawang putih, beserta pupuk dan pestisidanya secara gratis. Masyarakat yang berminat bisa menghubungi camat, yang akan meneruskan permintaan mereka ke dinas terkait,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Fadia mengungkapkan berbagai program lain yang dicanangkan untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Pekalongan. Di Kecamatan Petungkriyono, misalnya, terdapat program pendampingan penggunaan sarana pertanian, pembagian bibit bawang merah gratis, serta pembangunan dan rehabilitasi prasarana pertanian seperti jalan produksi untuk kelompok tani di Desa Tlogohendro.
Program lain yang turut diluncurkan termasuk pembangunan pabrik pengolahan pangan untuk kelompok tani di Desa Songgodadi, dan pembagian bibit tembakau serta alat rajang untuk kelompok petani di Desa Yosorejo. Semua inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Kabupaten Pekalongan.
Dengan berbagai bantuan dan program ini, Pemkab Pekalongan berupaya meningkatkan taraf hidup petani tembakau dan sektor pertanian secara keseluruhan, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang ada. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi komunitas pertanian di daerah tersebut.(Red)