Buruh Pabrik di Semarang Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Polisi Ungkap Motif

Author name

19 May 2025

Seorang wanita berinisial P (43) ditangkap polisi karena diduga membunuh dan membuang bayinya sendiri. Aksi keji itu dilakukan karena malu mengakui bayi tersebut sebagai hasil hubungan gelap.

Pelaku Diamankan, Motif Karena Malu

Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy menjelaskan, pelaku berhasil diamankan pada Senin (12/5/2025). “Pelaku adalah warga Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, dan bekerja di salah satu pabrik,” kata Ratna dalam keterangan pers, Rabu (14/5/2025).

Menurut penyelidikan, P melahirkan bayinya sendirian di rumah pada 4 Mei 2025 sekitar pukul 11.00 WIB, tanpa bantuan medis. Karena panik dan takut ketahuan, dia membekap mulut dan hidung bayi hingga lemas.

“Setelah bayi meninggal, pelaku membungkusnya dengan plastik warna lurik dan menyimpannya di bagasi motor,” jelas Ratna.

Bayi Dibuang di Pinggir Jalan

Pelaku kemudian berusaha mencari lokasi untuk membuang jasad bayinya. Dalam perjalanan, dia bahkan sempat mengambil jaket hitam di pinggir jalan untuk menutupi plastik pembungkus bayi.

Akhirnya, P membuang jasad bayi di Jalan Kalijali, Desa Barukan, Kecamatan Tengaran.

Jasad Ditemukan Warga, Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian

Pada 6 Mei 2025, seorang warga menemukan jasad bayi perempuan tersebut. Berdasarkan pemeriksaan, bayi itu memiliki panjang 50 cm dan berat 2,4 kilogram.

Hasil autopsi menunjukkan, bayi meninggal karena mati lemas. “Korban tidak memiliki luka fisik, kematian disebabkan oleh asfiksia (kekurangan oksigen),” tegas Ratna.

Pelaku Terancam Hukum Berlapis

P kini menghadapi sejumlah pasal pidana, antara lain:

  • Pasal 341 KUHP tentang pembunuhan bayi oleh ibu.
  • Pasal 342 KUHP tentang pembunuhan berencana.
  • Pasal 318 KUHP tentang penganiayaan hingga meninggal.

Jika terbukti bersalah, pelaku bisa dihukum penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Kasus Ini Jadi Peringatan

Kasus ini kembali menyoroti bahaya hubungan di luar nikah dan dampak psikologis yang bisa memicu tindakan ekstrem. Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam pergaulan dan segera melapor ke pihak berwajib jika menemukan kejadian serupa.

Polres Semarang masih mendalami kasus ini untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat atau motif tambahan di balik tindakan keji tersebut.

Leave a Comment