Tribuanapost.id- Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Pol Dedi Prasetyo, memberikan arahan penting kepada 150 siswa Bintara Polda Papua yang kini menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Polda Jawa Timur. Dalam kunjungannya pada rapat evaluasi rekrutmen Bintara dan Tamtama Polri Gelombang 2 tahun anggaran 2024, Irjen Pol Dedi Prasetyo menekankan pentingnya menjalin persaudaraan dengan siswa Bintara dari Polda Jawa Timur dan seluruh daerah di Indonesia.
“Dari mulai paling ujung Ngawi sampai paling ujung Banyuwangi, dari tengah itu Gresik sampai dengan paling atas itu daerah Trenggalek, itu adalah saudara-saudara kalian. Yang dari Jawa Timur, saudara-saudara kalian dari Papua ini adalah saudara-saudara kalian. Ini adalah sahabat-sahabat kalian, yang sama-sama berjuang untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Irjen Pol Dedi Prasetyo dengan penuh semangat.
Pesan yang sama juga disampaikan Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada siswa Bintara dari Polda Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa seluruh siswa, terlepas dari latar belakang geografis dan budaya mereka, harus saling mendukung dan membina hubungan yang harmonis. Hal ini penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di antara calon anggota Polri yang akan bertugas di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan di SPN adalah untuk membentuk polisi yang profesional dan siap melayani masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya membangun karakter dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam menjalankan tugas kepolisian. “Para siswa Bintara di SPN harus siap menjalani tugas sebagai polisi yang profesional dan berdedikasi tinggi. Ini adalah langkah awal untuk menjadi pelindung dan pelayan masyarakat yang handal,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irjen Pol Dedi Prasetyo juga memberikan pesan khusus kepada para pengasuh di SPN untuk menerapkan pendekatan yang humanis terhadap siswa. Ia mengingatkan agar pengasuh tidak melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal. “Pendekatan secara humanis adalah kunci untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan para siswa,” tegasnya.
Irjen Pol Dedi Prasetyo juga menyoroti beberapa aspek penting dalam pendidikan dasar, termasuk adaptasi budaya dan lingkungan, serta penyertaan konteks asal daerah dalam pembelajaran. Ia menekankan perlunya penguatan sistem kesehatan, penguatan kemampuan dasar, program mentoring dan pembinaan, serta penguatan wawasan kebangsaan. Semua hal ini dirancang untuk memastikan bahwa siswa Bintara dapat beradaptasi dengan baik dan siap menghadapi tantangan yang ada di lapangan.
Selain 150 siswa Bintara Polda Papua yang berada di SPN Mojokerto, sebanyak 1.150 siswa Bintara Polda Papua juga dititipkan di Polda Banten, Polda Jawa Barat, dan Polda Jawa Tengah. Sementara itu, 965 siswa Bintara Polda Papua Barat menjalani pendidikan di SPN Polda Bali dan Polda Sulawesi Selatan.
Setelah penutupan pendidikan, Bintara remaja asal Polda Papua dan Polda Papua Barat akan melaksanakan program magang selama satu tahun di Polda-polda sesuai lokasi SPN tempat mereka menjalani pendidikan dan pembentukan. Tahun anggaran 2024 ini, total 3.000 Orang Asli Papua menjalani Diktuk Polri di enam SPN yang berbeda, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kepolisian di seluruh Indonesia.(Red)