Rembang,- Konsep wisata kuliner “pengasapan ikan” mulai digagas oleh Pemerintah Kabupaten Rembang.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang,H.Abdul Hafidz saat meresmikan Jembatan Temperak di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang (11/03/23).
“Saya menginginkan sepanjang jalan ini ada pengasapan ikan. Nanti kita fasilitasi, setiap desa nanti kita beri 5 tempat pengasapan, ” tuturnya.
Bupati Hafidz meminta dinas terkait (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) dapat mendorong desa-desa di sekitar jembatan Temperak ( Sarangmeduro, Bajingmeduro, Karangmangu dan Temperak) memanfaatkan kawasan itu sebagai tempat wisata kuliner .
Ditambahkan olehnya, jika ada lima desa, akan ada 25 pengasapan. Perhitungan anggarannya satu pengasapan butuh Rp. 10 juta maka total anggaran Rp 250 juta.
“Iki tahun 2024 kudu dianggarkan nggeh (ini tahun 2024 sudah harus dianggarkan ya!).Jadi orang lewat sini salah satu tujuannya ingin membeli ikan bakar yang asli” pintanya.
Lebih lanjut Abdul Hafidz menjelaskan,jika warga menjual ikan dalam bentuk ikan asap maka nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan dijual langsung (mentah) di pasar.
“Eman- eman nek dik dol ning pasar cuma Rp.2.000 (sayang, kalau dijual langsung di pasar cuma laku Rp. 2.000) padahal kalau dijual di pengasapan bisa laku Rp.5.000,karena yang membeli orang-orang dari luar kabupaten;Surabaya,Tuban.Jadi biar ada tambahan nilai ekonomi, ” lanjutnya.
Konsep wisata pengasapan ikan ini pun diamini oleh Kepala Desa Temperak, Nur Salim.Menurutnya, jika konsep itu berjalan tentunya akan menambah nilai ekonomi warga desa-desa di sekitar lokasi.
“Sementara ini pengasapannya kan di rumah masing-masing. Kalau dikondisikan, diberi tempat yang bagus pasti banyak yang beli, apalagi ini jalannya bagus kalau ada pendatang dari luar kota kan bisa dijadikan oleh- oleh,” tuturnya.
Sementara itu dari tempat pengasapan ikan rumahan, Nikmatul Jannah, penjual ikan asap asal Desa Sarangmeduro menjelaskan, pembeli ikan asap rata-rata dari luar kecamatan bahkan luar kota.
“Alhamdulillah, ramai pembeli dari mana saja. Dari luar kota ada, Jakarta , Banten, ada juga orang tua juga,” ungkapnya.