Rembang-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang,untuk kesembilan kalinya, gagal meraih anugerah Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 yang telah diumumkan KLHK pada Selasa, 28 Februari 2023 pada beberapa waktu lalu.
Dalam pengumuman penghargaan Adipura 2022 yang disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemarin, ada empat kabupaten se-eks-Keresidenan Pati yang mendapatkan penghargaan. diantaranya,Kabupaten Jepara dengan penghargaan Adipura tertinggi kategori Kencana, Kabupaten Kudus dan Blora mendapatkan anugerah Adipura serta Kabupaten Pati dengan penghargaan sertifikat Adipura.
Keresidenan Pati (atau sebutan juga Muria Raya) terdiri dari lima kabupatan (Pati,Kudus,Rembang,Blora dan Jepara) dari kelima kabupaten tersebut hanya Kabupaten Rembang yang tidak meraih penghargaan itu.
Persoalan utama ,gagalnya Kabupaten Rembang dalam meraih adipura berada di pengolahan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Landoh. Hingga saat ini, model pengelolaan sampah di TPA Landoh masih open dumping, belum sanitary landfill. Selain itu, ribuan ton sampah belum ada pemrosesan lebih lanjut.
Persoalan lainnya, luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Rembang masih kurang dari 10 persen dari bobot 30 persen.
Sejauh ini usaha Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang sudah cukup maksimal, salah satunya adalah menghias beberap spot RTH di Rembang. Aspek lainnya adalah pengurangan sampah Rembang baru sampai sekira 31 persen.
Persoalan utama Rembang gagal meraih adipura berada di pengolahan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Landoh. Hingga saat ini, model pengelolaan sampah di TPA Landoh masih open dumping, belum sanitary landfill. Selain itu, ribuan ton sampah belum ada pemrosesan lebih lanjut.
Persoalan lainnya, luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rembang masih kurang 10 persen dari bobot 30 persen. Sejauh ini usaha Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang sudah cukup maksimal, salah satunya adalah menghias beberap spot RTH di Rembang. Aspek lainnya adalah pengurangan sampah Rembang baru sampai sekira 31 persen.
Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Rembang, Wahyudi Istiyanto menyebutkan, per hari ada 50-67 ton sampah yang dikirim ke TPA Landoh.
Sampah tersebut berasal dari fasilitas umum dan rutin se-Kabupaten Rembang.
“Pemkab sudah memperluas TPA yang dulunya dari 3,14 hektare menjadi 7,2 hektare. Hal itu juga untuk memenuhi persyaratan usulan revitalisasi TPA,” tandasnya.
Sebelumnya, kali terakhir Rembang meraih Adipura pada tahun 2013 alias sembilan tahun silam.