Tribuanapost.id-Rembang, 2 Januari 2025 – Angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Sebanyak 118 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2024, angka ini meningkat 15 orang dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 103 korban meninggal dunia.
Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, memaparkan data tersebut saat refleksi akhir tahun yang diselenggarakan di Makolantas, Selasa sore (31 Desember 2024). Dalam acara tersebut, Kapolres didampingi oleh Wakapolres Kompol M. Fadhlan dan Kabag Operasional Kompol Bambang Sugito. Kapolres mengungkapkan bahwa meskipun jumlah kejadian kecelakaan di Kabupaten Rembang mengalami penurunan pada tahun 2024, namun jumlah korban meninggal dunia justru meningkat.
“Angka korban meninggal dunia mengalami kenaikan pada tahun 2024. Tapi dari sisi jumlah kejadian, tahun 2024 tercatat sebanyak 483 kejadian, sedangkan tahun 2023 ada 575 kejadian. Meskipun kejadian menurun, namun korban meninggal dunia justru mengalami kenaikan,” ujar AKBP Suryadi.
Sementara itu, total kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 1,1 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 960 juta. Kapolres Rembang menambahkan bahwa terdapat kenaikan kerugian materiil sekitar Rp 144 juta jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Sementara kerugian materiil mengalami kenaikan kisaran Rp 144 juta. Kecelakaan lalu lintas ini tentu berpengaruh terhadap perekonomian dan keamanan masyarakat. Kami terus berupaya untuk menekan angka kecelakaan dengan meningkatkan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap Kapolres.
Terkait jenis kecelakaan, Kapolres menyebutkan bahwa kecelakaan tunggal masih mendominasi kejadian kecelakaan di Kabupaten Rembang dengan total 43 kasus. Selain itu, kecelakaan dengan kasus tabrak lari tercatat sebanyak 10 kejadian. Meskipun jumlah kejadian menurun, kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa tetap menjadi perhatian utama pihak kepolisian.
Kapolres Rembang juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berkendara, mengingat kondisi jalan di wilayah Kabupaten Rembang semakin padat, terutama di jalur Pantura yang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan. Peningkatan jumlah kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum, menjadi faktor penting yang mempengaruhi angka kecelakaan lalu lintas.
“Kami berharap masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dalam berkendara. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki fasilitas jalan dan memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada masyarakat,” imbuhnya.
Kapolres Rembang juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan keselamatan berlalu lintas. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan, penegakan hukum, dan kampanye keselamatan agar angka kecelakaan dapat terus menurun di masa yang akan datang.