Tribuanapost.id-Rembang,Sebanyak 76 penyandang disabilitas di Kabupaten Rembang kini telah bekerja di sektor swasta dan pemerintah, menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam inklusi sosial dan ketenagakerjaan bagi kelompok tersebut. Pencapaian ini semakin diperkuat dengan penghargaan yang diberikan kepada 10 perusahaan yang telah berkomitmen mengakomodir tenaga kerja disabilitas. Penghargaan tersebut diberikan pada acara Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan yang diselenggarakan di Pendopo Museum Kartini, pada Kamis, 12 September.
Perusahaan-perusahaan yang menerima penghargaan atas kontribusinya dalam mempekerjakan penyandang disabilitas antara lain PT Parkland World Indonesia (PWI), PT Sumber Alfaria Trijaya, PT Handal Sukses Karya, PT Heng Xuan Internasional, PT Sumber Mina Bahari, Rumah Sakit Bhina Bhakti Husada, PDAM Banyumili, Batik Sekar Mulyo, Batik Sumber Rejeki, dan Iffar Batik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran mereka dalam mendukung penyandang disabilitas untuk berkontribusi di dunia kerja.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Rembang, Dwi Martopo, mengungkapkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam jumlah perusahaan yang menerima tenaga kerja disabilitas. Pada tahun sebelumnya, hanya ada dua perusahaan yang mengakomodir penyandang disabilitas, namun tahun ini jumlahnya meningkat menjadi sepuluh perusahaan. “Tahun depan kami berharap jumlah ini akan semakin meningkat, karena tren positif ini menunjukkan bahwa inspirasi dan kesadaran perusahaan terhadap inklusivitas semakin berkembang,” ujar Martopo.
Menurutnya, lonjakan jumlah tenaga kerja disabilitas ini tak terlepas dari upaya Dinperinaker dalam memberikan pelatihan keterampilan kerja kepada penyandang disabilitas serta melakukan advokasi dengan berbagai perusahaan di Rembang. Dinperinaker juga berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara pelamar disabilitas dan perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja. “Kami juga membantu menghubungkan mereka yang melamar dengan perusahaan, dan alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan,” tambahnya.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, juga memberikan apresiasi terhadap capaian ini. Ia menilai bahwa hal ini menunjukkan adanya progres yang positif dalam menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif di Kabupaten Rembang. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Pemkab Rembang akan terus mendorong agar lebih banyak lagi tenaga kerja disabilitas yang dapat diterima oleh perusahaan-perusahaan di daerah tersebut.
“Pemkab Rembang tetap mendorong agar semakin banyak penyandang disabilitas yang dapat diserap oleh perusahaan. Namun, para penyandang disabilitas juga harus mempersiapkan diri agar siap masuk ke dunia kerja. Keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati juga mengimbau kepada penyandang disabilitas untuk selalu meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Ia menekankan pentingnya kooperatif dari penyandang disabilitas untuk memahami dan menguasai apa yang dibutuhkan perusahaan, agar dapat meningkatkan peluang mereka untuk diterima bekerja.
Dengan adanya peningkatan jumlah penyandang disabilitas yang bekerja di sektor swasta dan pemerintah, diharapkan akan terbuka lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Pemerintah Kabupaten Rembang berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua warga, tanpa terkecuali.
Pewarta:Diri