Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) terus melakukan penekanan terhadap penyebaran penyakit “Lumpy Skin Disease” (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan pada hewan ternak sapi.Diantaranya melalui vaksinasi,sosialisasi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) melalui media dan PPL kepada kelompok ternak dan desa.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan,Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang,Lulu’ Rofiana menjelaskan,sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Rembang telah menyuntikan 300 lebih dosis vaksinasi terhadap hewan-hewan yang terpapar LSD diwilayahnya.
“Selain melakukan vaksinasi,Pemkab Rembang juga melakukan KIE melalui media dan PPL kepada kelompok tani ternak dan desa”tuturnya
Menurut data dari Dintanpan Kabupaten Rembang,serangan LSD ini telah menyebar di sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Rembang diantaranya Kecamatan Sarang dan Sedan.
LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi melalui gigitan vector seperti lalat, nyamuk, dan caplak yang menyebabkan banyak benjolan di tubuh hewan tersebut.
Ditambahkan olehnya, bagi ternak yang terinfeksi virus LSD harus dilakukan karang tina agar tidak menyebar ke hewan ternak lainya.
Sementara itu Darsiah warga Desa Dadapmulyo Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, ternak sapinya yang terjangkit virus LSD hanya dilakukan perawatan dengan merendam/membasuh benjolan-benjolan itu dengan air hangat setiap harinya.
“Angger esok tak kum banyu anget benjolan-benjolane,alhamdulillah wes akeh sing kimpes” ucapnya.