Tribuanapost.id-Semarang,Seperti penyakit hati yang bisa muncul tanpa disadari, korupsi seringkali bermula dari tindakan kecil yang terjadi di sekitar kita, bahkan di lingkungan keluarga. Mengingat bahaya laten ini, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas sebagai langkah preventif untuk mencegah korupsi di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Jateng.
Setelah sukses dilaksanakan di Kantor Sekretariat Provinsi Jawa Tengah pada awal Juli 2024, Bimtek Keluarga Berintegritas kembali digelar di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng pada pekan ini. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan nilai-nilai integritas yang kuat di dalam keluarga ASN, yang diharapkan dapat membawa dampak positif di lingkungan kerja mereka.
Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, menekankan pentingnya langkah-langkah preventif dalam mencegah korupsi. Menurutnya, korupsi adalah ancaman serius yang dapat terjadi kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dan serius untuk mencegahnya, salah satunya melalui Bimtek ini.
“Korupsi itu maut. Bisa terjadi kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Maka demikian, perlu ada upaya serius, upaya bersama. Misalnya, dari kami Inspektorat, berupaya dalam tindakan-tindakan preventif seperti kegiatan ini,” ujar Dhoni pada Kamis (1/8/2024).
Dhoni menaruh harapan besar agar ASN Pemprov Jateng dan keluarganya dapat menerapkan prinsip-prinsip integritas dalam setiap aspek kehidupan. Ia menekankan bahwa dengan membangun fondasi integritas yang kuat di rumah, ASN dapat menciptakan lingkungan kerja yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi.
“Saya harap agar bapak ibu memegang prinsip-prinsip integritas dalam setiap aspek kehidupan, baik di kantor maupun di rumah. Sehingga, dapat menciptakan lingkungan kerja yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto, mengungkapkan hal yang serupa. Ia menjelaskan bahwa Bimtek Keluarga Berintegritas ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebuah upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan integritas di dalam lingkungan keluarga ASN.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah untuk meningkatkan integritas kita, khususnya di lingkungan keluarga,” pungkas Widi.
Widi menekankan bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai moral dan etika ditanamkan. Dengan membangun keluarga yang berintegritas, diharapkan setiap individu, terutama ASN, dapat menghindari godaan korupsi dan menjadi teladan di masyarakat.
Kegiatan Bimtek ini tidak hanya diisi dengan materi terkait anti-korupsi, tetapi juga diskusi interaktif dan simulasi yang bertujuan untuk mengedukasi peserta mengenai pentingnya integritas dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta juga diajak untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga integritas, baik di lingkungan kerja maupun di rumah.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan bahwa budaya anti-korupsi dapat mengakar kuat di lingkungan ASN Pemprov Jateng, dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi instansi lain di berbagai daerah untuk melakukan langkah serupa dalam upaya pencegahan korupsi.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari para peserta yang berharap agar program serupa terus dilaksanakan secara rutin untuk memperkuat budaya integritas di kalangan ASN dan keluarganya. Dengan demikian, upaya pencegahan korupsi tidak hanya dilakukan di tingkat institusi, tetapi juga melibatkan peran aktif keluarga dalam membentuk individu yang jujur dan berintegritas tinggi.(Red)