Tribuanapost.id-Semarang,Dalam rangka mencegah potensi kerawanan pangan yang mengancam kesejahteraan masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah berkomitmen untuk menyalurkan bantuan pangan kepada warga yang membutuhkan. Tahun ini, sebanyak 1.100 rumah tangga miskin (RTM) menjadi target utama penerima bantuan tersebut.
Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari, menjelaskan bahwa penentuan sasaran RTM dilakukan melalui berbagai analisis yang mendalam. Analisis ini mencakup daerah dengan angka prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan yang tinggi, atau dikenal sebagai Prevalence of Under Nourishment (PoU). Selain itu, bantuan juga didasarkan pada peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) yang mengkategorikan wilayah dengan tingkat kerawanan pangan pada level 1-3. Data tambahan diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang memetakan rumah tangga yang layak menerima bantuan.
“Dari analisis tersebut, teridentifikasi 22 desa di delapan kabupaten yang menjadi sasaran bantuan. Kabupaten-kabupaten tersebut meliputi Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Cilacap, Boyolali, Klaten, Magelang, dan Grobogan,” ujar Dyah pada Jumat (2/8/2024).
Dyah berharap, melalui distribusi bantuan pangan ini, masyarakat yang menerima akan merasa terbantu dalam mengurangi beban pengeluaran untuk kebutuhan pangan. Dengan demikian, diharapkan pula bahwa kualitas gizi keluarga RTM dapat meningkat, sehingga mereka bisa hidup lebih sehat, aktif, dan produktif.
Sejak awal tahun hingga Juli 2024, Dishanpan Jateng telah melakukan empat kali distribusi bantuan. Rencananya, masih akan ada lima kali distribusi lagi yang dijadwalkan hingga Desember 2024. Setiap RTM yang menerima bantuan mendapatkan paket berisi 1 kilogram telur, 1 kilogram daging ayam, 5 kilogram beras medium, dan 8 sachet susu bubuk. Anggaran untuk program bantuan ini sepenuhnya berasal dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selain dari Dishanpan Jateng, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menjalankan program serupa di Jawa Tengah. Bapanas menargetkan sebanyak 18.567 keluarga penerima manfaat (KPM) di empat kabupaten, yaitu Kebumen, Purworejo, Cilacap, dan Banjarnegara. Namun, distribusi dari Bapanas ini hanya dilakukan satu kali.
“Kami fokus di daerah-daerah yang belum tercover oleh bantuan dari Bapanas RI. Setiap desa memiliki 50 RTM yang menerima bantuan, dan distribusi dilakukan setiap bulan,” tambah Dyah.
Untuk tahun 2025, Dishanpan Jateng merencanakan program lanjutan yang difokuskan pada subsidi harga pangan. Program ini akan membuat setiap RTM hanya perlu membayar Rp30.000 untuk satu paket bantuan yang berisi 2 kilogram telur, 1 kilogram daging ayam beku, dan 425 gram sarden.
Dengan adanya program-program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya keras untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya, khususnya bagi masyarakat yang paling rentan terhadap ancaman kerawanan pangan. Inisiatif ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah.(Red)