Tribuanapost.id-Madiun, 29 Juli 2024 – Data terbaru dari fasilitas kesehatan di Kota Madiun menunjukkan angka yang mencengangkan: lebih dari 2.000 kasus Orang Dengan Human Immunodeficiency Virus (ODHIV) terdeteksi. HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Kepala Sub Koordinator Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Tri Wahyuning Novitasari, mengungkapkan bahwa angka kasus HIV di Kota Madiun mencerminkan realitas yang harus dihadapi oleh masyarakat dan sistem kesehatan setempat. “Terkait jumlah sampai lebih dari 2.000 kasus, tidak semuanya warga Kota Madiun. Ada yang berasal dari luar kota dan bahkan luar Karesidenan Madiun,” jelas Tri Wahyuning Novitasari dalam keterangan persnya.
HIV adalah virus yang secara perlahan merusak sistem kekebalan tubuh, menjadikannya kurang mampu melawan berbagai infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang merupakan tahap akhir dari penyakit ini dan dapat mengakibatkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Kondisi seseorang yang terinfeksi HIV dapat bervariasi, namun pada tahap-tahap lanjut, gejala dapat menjadi sangat serius. Tri Wahyuning Novitasari menegaskan pentingnya deteksi dini sebagai langkah pencegahan yang krusial. “Terkait dengan kondisi orang yang mengalami HIV tingkat berat, mereka sering kali mengalami penurunan berat badan yang signifikan, diare berkepanjangan, dan sariawan yang tidak kunjung sembuh,” ungkapnya. Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa infeksi telah berkembang ke tahap yang lebih parah dan memerlukan penanganan segera.
Upaya pencegahan dan penanganan HIV memerlukan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, serta masyarakat. Pengujian HIV secara rutin dan awal merupakan langkah utama dalam mencegah perkembangan infeksi menjadi lebih serius. Dengan deteksi dini, penderita HIV dapat memulai pengobatan antiretroviral (ARV) yang efektif, yang dapat menekan virus dan membantu menjaga kualitas hidup mereka.
Penting untuk diingat bahwa HIV tidak hanya mempengaruhi individu yang terinfeksi, tetapi juga memiliki dampak luas pada komunitas dan sistem kesehatan. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran tentang HIV, serta akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dan pengujian, sangat penting untuk mengurangi penyebaran virus ini.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun bersama dengan berbagai pihak terkait terus berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian HIV. Edukasi mengenai HIV, penyuluhan tentang praktik hidup sehat, serta fasilitas untuk pengujian dan pengobatan yang mudah diakses merupakan bagian dari strategi untuk menangani tantangan ini.
Tri Wahyuning Novitasari menutup pernyataannya dengan ajakan untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan pengujian HIV secara rutin. “Untuk itu, kita perlu cek HIV secara dini. Dengan deteksi dan pengobatan yang tepat, kita dapat membantu mencegah perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup mereka yang terinfeksi,” pungkasnya.
Dalam menghadapi tantangan ini, peran aktif masyarakat dalam memahami dan menangani HIV adalah kunci untuk mencapai penanganan yang efektif dan mencegah penyebaran lebih lanjut di Kota Madiun.(Red)