Tribuanapost.id-Solo, Jawa Tengah – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) merumuskan peta jalan konsep aglomerasi atau pemusatan aktivitas ekonomi di kawasan Solo Raya. Konsep ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Ketua Kadin Kota Surakarta, Ferry Septha Indrianto, menyatakan bahwa peta jalan tersebut fokus pada tiga sektor utama: investasi, pariwisata, dan industri kreatif. “Kami melihat terdapat tiga sektor utama yang mendukung perwujudan aglomerasi Solo Raya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memastikan setiap elemen masyarakat Solo terlibat secara inklusif,” ujarnya pada Minggu (27/07).
Konsep aglomerasi Solo Raya ini mencakup wilayah Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Peta jalan tersebut dirancang untuk menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Tengah tahun 2025-2045.
Pada tahap awal, Kadin mengajak para pemangku kepentingan di kawasan tersebut untuk melaksanakan lima agenda pengembangan ekonomi bersama-sama. Agenda tersebut adalah Solo Raya Investment Forum, Solo Raya Tourism Forum, Solo Raya Business Forum, Solo Raya Creative Expo, dan Solo Raya Great Sale.
Ferry berharap peta jalan ini dapat memberikan dampak positif pada peningkatan investasi, jumlah wisatawan, jumlah UKM, serta usaha kreatif yang berkembang. “Ini sejalan dengan hasil proyeksi pertumbuhan ekonomi Solo Raya oleh UNS bila aglomerasi terwujud,” tambahnya.
Data menunjukkan bahwa Solo merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia. Pada tahun 2023, ekonomi Solo tumbuh sebesar 5,57 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,05 persen.
Ketua tim penyusun peta jalan dari UNS, Kuncoro Diharjo, menjelaskan bahwa dokumen ini bisa menjadi acuan kebijakan bagi pemerintah nasional dan daerah dalam mengembangkan wilayah. “Dengan demikian, pemerintah dapat membangun Solo Raya yang terintegrasi, efisien, dinamis, dan adaptif,” katanya.
Peta jalan ini juga telah disampaikan kepada Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, pada acara pisah sambut beberapa waktu lalu. Pihak Kadin berharap dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan aglomerasi ekonomi di Solo Raya yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di kawasan tersebut.
Dengan adanya peta jalan ini, diharapkan Solo Raya dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mengintegrasikan berbagai sektor strategis. Kadin dan UNS optimistis bahwa langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam pengembangan ekonomi regional dan meningkatkan daya saing kawasan Solo Raya di kancah nasional maupun internasional.
Agenda-agenda yang telah direncanakan, seperti forum investasi, pariwisata, dan bisnis, diharapkan dapat menarik minat investor, wisatawan, dan pelaku bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Solo Raya. Selain itu, melalui peta jalan ini, diharapkan sektor industri kreatif juga akan mendapatkan dukungan yang memadai sehingga mampu bersaing dan berkembang.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Kadin, UNS, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, Solo Raya berpotensi menjadi model pengembangan ekonomi terintegrasi yang sukses dan berkelanjutan.(Red)