Tribuanapost.id-Rembang, Pemerintah Kabupaten Rembang semakin giat dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Rembang tahun ini. Pemberdayaan pendamping desa dan lokal desa menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai target ambisius zero kasus stunting baru di wilayah tersebut. Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Rembang telah mengalami penurunan signifikan dari 24,3 persen menjadi 19,5 persen, atau turun sebesar 4,8 persen.
Penurunan yang cukup menggembirakan ini merupakan hasil dari berbagai program dan intervensi yang dilakukan oleh Pemkab Rembang. Namun, Hanies menekankan bahwa penurunan ini belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, yaitu tidak adanya kasus stunting baru di Kabupaten Rembang.
“Kita masih mengejar target zero kasus baru stunting. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam dari masyarakat, kampanye yang luas dan masif, serta perhatian khusus pada asupan gizi, terutama bagi ibu hamil dan balita,” jelas Hanies.
Pemkab Rembang menyadari bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan pendamping desa dan lokal desa menjadi krusial dalam upaya ini. Pendamping desa dan lokal desa diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat terkait pentingnya asupan gizi yang baik dan pola hidup sehat.
“Terus lakukan dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab apa yang menjadi tugas dan fungsi pendamping desa,” kata Hanies dalam berbagai kesempatan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Rembang.
Pendamping desa dan lokal desa diberikan pelatihan dan bimbingan secara berkala untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, Pemkab Rembang juga melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan balita. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa asupan gizi mereka tercukupi, sehingga dapat mencegah terjadinya stunting. Selain itu, kampanye gizi seimbang dan pola hidup sehat juga terus digalakkan melalui berbagai media dan kegiatan masyarakat.
Penanganan stunting juga menjadi salah satu program strategis pemerintah pusat selain mengatasi kemiskinan ekstrem. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mencapai target zero kasus stunting baru di Kabupaten Rembang.
Pemkab Rembang berharap dengan upaya yang terus menerus dan komprehensif, angka stunting di Kabupaten Rembang dapat terus menurun dan pada akhirnya mencapai target zero kasus baru. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan kerja keras dan kerjasama yang baik, saya yakin kita bisa mencapai target ini,” tegas Hanies.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, optimisme tetap tinggi di kalangan Pemkab Rembang dan masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan komitmen yang kuat dan upaya yang konsisten, target zero kasus stunting baru bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai. Pemkab Rembang akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas program-program yang ada demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus Kabupaten Rembang.